Konoha Akinori - Gincu

Gincu


Image credit by: @yuuuuu

Konoha Akinori x Reader




Dia paling tahu kalau kau tak suka bersolek, dan kau juga tahu kalau dia tengah bersabar menunggumu yang tak kunjung siap untuk kencan setelah tak bertemu berminggu-minggu lamanya.


"Masih belum?" Tanyanya, setelah mengetuk pintu sebanyak tiga kali dengan tempo cepat.


"Belum!" kau menyahut masih dengan fokus terpusat pada kotak make up, yang kalau kau tidak salah, salah seorang temanku memberikannya beberapa tahun lalu sebagai hadiah ulang tahun. Ada beberapa warna gincu di sana, tapi kau masih ragu warna apa yang cocok untuk tone kulitmu.


"Warna merah menyala akan cocok untuk kulit pucat sepertimu …," itu yang dikatakan salah seorang teman wanitamu saat kau bertanya lewat multichat di aplikasi obrol tentang make up apa yang harus kau gunakan untuk kencanmu setelah kesibukan beruntun yang membuatmu kesulitan untuk bertemu dengan Akinori, pacarmu dalam beberapa waktu terakhir.


"Benar! Pakailah warna merah. kau jamin Konoha pasti akan terpesona melihatmu!" Anjur temanmu yang lain juga.


Kau memantapkan diri untuk memulas bibirmu dengan warna merah menyala yang terasa sangat aneh saat kau memakainya. Entah bagaimana Akinori akan bereaksi saat melihat wajahmu ini, yang jelas kau butuh keberanian saat membuka pintu kamar sambil mengatakan, "Aku siap."


Dia nampak tercengang, dan bergeming sejenak menatapmu yang tengah mencoba tak salah tingkah dengan reaksi beratnya itu.


"Ti-tidak cocok?"


"Tidak."


"Hah?!" Kau yang paling tahu akan hal itu, dan kau merasa bodoh untuk tetap merias diri hingga terlihat konyol seperti ini. 


"Tidak! Maksudku kau cantik sekali ...."


Tidak butuh waktu lama sampai kau merasa pipimu terasa panas. Dan suhu itu terasa bertambah saat kemudian wajahnya nampak mengintip ke arahmu yang tengah menunduk malu.


Lalu beberapa puluh detik berselang saat kau menyadari bahwa setelahnya dia menciummu.


"Sayangnya, aku tidak suka orang lain melihat bibirmu semenyala ini. Kita kencan di dalam rumah saja?"


"Jelas tidak! Aku akan menghapusnya lalu kita pergi!"


"Boleh aku pilihkan warna untukmu?"


"Kau yakin tidak akan membuatku terlihat seperti badut?"


"Kau yang seperti badut pun manis di mataku ...."


"Diam!" kau terkekeh sambil melenggang, diikuti langkahnya untuk turut masuk, menuju meja riasmu.




Comments