Kuroo Tetsuro - Mirage
Mirage
Kuroo Tetsuro x Reader
___________________
Listening to this song may give you a better reading experience.
___________________
Tetsuro tak henti-hentinya menggerutu saat kau terus menariknya masuk ke dalam sebuah live house yang tidak terlalu besar namun hampir penuh sesak oleh gadis-gadis dari berbagai usia.
Tak banyak pria yang kalian temui di sana kecuali karyawan yang memang bekerja di tempat itu, hingga Tetsuro mulai meragukan genre musik apa yang sering kau dengar dan mengapa kau begitu memaksanya untuk menemanimu kemari, bergumul di tengah keramaian yang tak terlalu disukainya. Ditambah, berada dalam lingkaran orang-orang di tengah musim panas bukanlah hal yang menyenangkan, bukan hanya untuknya tapi bagimu juga
Dia terlihat makin tak nyaman saat venue mulai gelap, dengan dominasi lampu yang terpusat pada panggung. Tatanan panggung yang sedemikian rupa membuatmu yakin bahwa Tetsuro tak lagi berpikir bahwa dia tengah berada di tengah live sebuah idol group.
Tak makan banyak waktu sampai musisi yang kau suka naik ke atas panggung diikuti para personil band pengiringnya. Kau bisa melihat raut terganggu dari wajah Tetsuro saat hiruk pikuk terdengar menyambut tampilnya sang musisi.
“Boleh aku menunggu di luar?” Tanyanya, memohon. Tapi kau menggeleng sambil tetap mengaitkan jemariku padanya tidak peduli kalian saling bertukar keringat karenanya dan dia hanya menghela napas panjang, mengalah.
Nada memekak telinga terdengar saat band pengiring mulai membuka dengan musik instrumental yang cukup ear-catching. Kau mulai mengudar gandenganmu saat kau merasa Tetsuro mulai melebur dalam euforia live dengan segala kemeriahannya.
Semua orang bersorak saat intro yang akhir-akhir ini begitu familier di telingamu mulai dimainkan. Kau lupa mengecek raut Tetsuro saat itu karena terlalu fokus pada musisi favoritmu yang kini berdiri memainkan gitarnya dengan telaten.
Semua orang bergerak mengikuti ritme dan irama musik yang mengalir tak terkecuali dirimu, namun tidak dengan Tetsuro. Dia masih mencoba menyerap setiap nada yang masuk ke dalam telinganya dan mungkin prosesor dalam otaknya kini tengah bekerja, memberi apresiasi pada setiap alunan yang menggema.
擦れた心に こびりついてた過去は迷い
見えない期待に 縋り付いても虚しくて
後ずさりして ごかましていくより
ここに刻む 答えも知らずにただ
The past gets lost in a wounded heart
Empty, even though that invisible hope has passed
No need to step back, no need to cover it up
Without needing to know the answer that has been engraved all I will do is ….
Kalian sedang tidak dalam keadaan yang stabil.
Dia pun mau ikut ke live ini karena kau memaksanya. Memaksanya keluar setelah lama berkutat dengan berbagai kesibukan yang mungkin membuatnya lupa kalau sebagian dari hidupnya pun perlu dilewati dengan canda dan tawa.
Kalian tak bertemu dalam waktu yang cukup lama. Bahkan tak jarang dia mengabaikan banyak panggilan yang kau berikan lewat gawai yang sampai saat ini pun tak menjadi prioritasnya.
Kau tahu dia memiliki determinasi yang sangat kuat terhadap yang apa ia lakukan. Namun itu terlalu kuat hingga kau merasa bahwa dia terkesan memaksa dan tak lagi menyukainya.
虹の向こうへ 駆け抜けて
光が満ち溢れたその瞬間に
見える Mirage
零れ落ちてく 儚い時間に
弄ばれるDreamer
どんな遠い旅としても I’ll be the one
I'm running, to place where the light shines
Beyond the rainbow, to the invisible mirage
Being a dreamer who's played by the fleeting time
I'll be the one, no matter how far I should go
Hubungan kalian sedang tidak dalam keadaan baik.
Dia terus berlari ketika semua orang tengah berjalan. Terlalu jauh, hingga kau pun takut bahwa kau tak akan bisa lagi mengejarnya. Takut bahwa kau akan kehilangannya.
Terlebih lagi, takut dia akan sendiri dalam kesepiannya.
冷めた瞳で 殴り書きした未来図を
見上げて重ねた 空の青さが眩しくて
涙枯らして 俯いてるより
ここで刻む 答えを見つけたいから
The map of future I drew emotionlessly
And the blue sky which is so blinding
I wanted to seek answers to my every question instead of crying regretting all that happened
Interlude mengalir bersamamu yang meniru fans lain dengan menggerakan tangan mengikuti irama sementara tangan kirimu yang bebas kembali meraih tangan Tetsuro. Menggenggamnya erat, berharap perasaanmu yang teraduk ini tersampaikan.
Kau menarik tangannya, membawanya terangkat saat refrain kembali dinyanyikan. Kau pikir dia akan menolak, tapi tangannya lebih tak bertenaga dari yang kau duga sehingga kau menoleh ke arahnya sambil meneliti apakah dia baik-baik saja.
夢の続きへ 駆け出して
もう一度巡り会えたその瞬間に
浮かぶ Mirage
差し伸べられた 確かな希望に
満ち溢れたDreamer
I'm running to the continuation of my dream
And chasing that floating mirage, once again
Being a dreamer with certain hope
Fokusnya nampak lurus, menuju kerlip panggung yang lampunya masih menyala dinamis. Semua nampak normal, termasuk Tetsuro yang tidak akan terbawa suasana, kalau kau tak lebih jeli.
例え散り行く定めだとしても I believe my way
Even though destiny lead me to fall
I believe in my may
Tetesan kecil meluncur dari pelupuk matanya. Kau yakin bahwa dia belum menyadari hal itu sampai kemudian aku merasakan genggaman balasan pada tanganku saat tanpa sadar kau mulai menurunkan posisi tangan kalian.
Dia menoleh, hingga akhirnya kalian saling berhadapan. Kau tahu, dia masih belum sadar kalau sudut matanya tak lagi kering. Terenyuh dalam hatimu kemudian membawamu mendekat, merengkuhnya dalam sebuah dekap tanpa balasan. Kau pun tahu, kalau dia masih bingung tentang apa yang kau lakukan saat ini. Nampak dari tatapnya saat kau melepas pelukanmu dan mengusap pipinya.
Interlude dan refrain mengalir bergantian. Kau tak juga memberi jarak dengannya. Membiarkan tanganmu terus mengalung pada lehernya. Rongga dadamu masih teraduk, membuatmu tak lagi bisa mengontrol emosi yang memaksamu ikut terisak.
Sampai pagi tadi, kau terus berpikir untuk mengakhiri semuanya dan bermaksud membiarkannya lari dengan kecepatan yang lebih tinggi untuk mengejar semua ambisinya. Namun detik ini kau sadar, kalau bukan itu yang dia butuhkan.
Kau ingin dia mengendorkan kecepatannya. Dengan begitu, mungkin kau akan mampu mengejarnya supaya kalian bisa terus beriringan.
Kau hanya ingin dia merasa hidup bersama mimpinya. Bukan hanyut terbuai oleh obsesi yang membuatnya terasa mati.
“Aku mencintaimu,” bisikmu, yang tentu saja hanya menjadi gestur karena sekitar begitu hiruk, oleh suara penonton dan musik yang berkumandang. Kau mengecup bibirnya setelah itu. Mencoba menyalurkan seluruh perasaan yang membuncah itu agar sampai padanya.
Memberinya sinyal bahwa setelah ini pun kau akan selalu ada untuknya
___________________
With: Shin - Mirage
Comments
Post a Comment