Miya Osamu - After-date Treatment
After-date Treatment
Miya Osamu x Reader
___________________
“Sudah sampai!” Ulang Osamu sambil menggoyangkan tubuhmu yang masih menempel di punggungnya seperti seekor koala.
Kakimu sakit oleh hak sepatu yang tingginya nyaris mencapai selisih tinggi badan kalian, karena itu pula Osamu terpaksa menggendongmu hingga apartemen. Lalu sekarang kau itu masih tak mau melepaskan rangkulanmu pada lehernya, dan masih menempel dengan nyaman di sana.
“Besok kau masuk pagi bukan? Cepatlah turun dan tidur!” Omel pemuda Miya itu lagi. “Tidur terlalu larut tidak baik untuk pertumbuhanmu.”
Dilihat dari rautnya saat ini, kau yakin Osamu bisa melihat gembung kesal di pipi yang kau berikan sebagai bentuk protes karena dia menurunkanmu di atas sofa dengan paksa.
“Aku ingin makan kare,” katamu setengah merajuk begitu kekasihmu itu menyalakan lampu ruangan yang sebelumnya gelap. “Buatkan untukku!”
“Hah!? Kau baru saja makan seporsi ramen ukuran jumbo, juga merebut topping telur dan irisan dagingku. Sekarang kau bilang ingin makan kare?!”
“Kau sendiri bilang bahwa aku sedang dalam masa pertumbuhan....”
Osamu mendecih, “Jangan lupakan berat badanmu yang bertambah belakangan ini. Atau kau ingin jadi babi?”
Mendengar kalimat terakhir darinya, kau mulai memukul punggungnya yang kini membelakangimu. “Jahat!”
“Aku hanya bicara kenyataan!” Osamu menukas sebelum kau kembali mengembungkan pipi. Tidak peduli betapa lelahnya dia hari ini. “Sudah, cepatlah mandi, lalu tidur! Setelah itu aku akan pulang ke apartemenku.”
“Aku tidak mau mandi.”
“Kalau begitu biar aku yang memandikanmu!”
“Dasar mesum!” Kau melempar sepatu hak yang baru saja kau lepas ke arah Osamu sebelum meraih handuk lalu melenggang ke kamar mandi.
Tidak sampai setengah jam sampai kau kembali ke ruang tengah dan Osamu masih berada di sana dalam keadaan tertidur di atas sofa. Seharian ini kalian berkencan setelah sekian lama harus sabar menunggu sampai waktu kalian sama-sama senggang. Namun sepertinya kau terlalu banyak menuntut hari ini. Kau bisa melihat dari betapa pulasnya ia tidur sekarang.
Memilih untuk memperhatikannya dengan lebih intens, kau duduk di lantai, menatap posisi tidur kekasihmu itu sambil memainkan jarimu di setiap jengkal dari wajahnya yang nyaris sempurna.
Kening, hidung, bibir, tidak ada bagian dari salah satu pemuda Miya itu yang tidak menjadi favoritmu. Entah bagaimana asal muasal kau bisa setergila-gila ini padanya, selain karena dia perhatian dan gemar memberimu makanan yang enak.
Kau tersenyum, menghentikan manikmu pada leher Osamu yang tampak menelan ludah dalam tidurnya. Jakunnya bergerak, memberikan sensasi aneh yang membuatmu mendekat, datang padanya. Perlahan kau mengecup bagian dari leher kekasihmu itu dengan lembut.
Osamu menggeliang oleh perbuatanmu, disusul dengan matanya yang kemudian sedikit terbuka. “Kau menciumku?”
Kau mengangguk, “Ya.”
“Kemarilah!” Pemuda itu kemudian membuka kedua tangannya sambil memberikan sedikit ruang pada sofa untuk untukmu.
Dengan cepat kau menyusup, dan merapatkan pelukan Osamu yang membuatmu begitu nyaman.
___________________
Comments
Post a Comment