Natsu Yasumi no Jiyuu Kenkyuu|11. Epilogue

Natsu Yasumi no Jiyuu Kenkyuu

終章




****


Osamu tengah melakukan persiapan di dapur kedainya sesaat sebelum ia mendengar derap langkah yang memburu, disusul dengan pintu yang terbuka secara tiba-tiba. Sosok istrinya menghambur ke arahnya dengan sejilid tabloid mingguan yang kemungkinan baru ia beli dari supermarket.


"Ada apa?" Tanya bungsu Miya itu sebelum si wanita meletakkan jilid itu di atas konter dapurnya. Dan Osamu segera tahu apa yang ingin dia perlihatkan padanya hanya dengan membaca kalimat tebal yang tercetak di halaman pertama tabloid. 


Skandal baru pevoli nasional. Kalimat yang tercetak dengan tinta merah itu langsung menarik fokus siapa pun yang membalik halamannya. Tersisip beberapa foto yang menampilkan seorang pria dengan wajah mirip Osamu dengan topi dan kacamata kamuflase, tengah berinteraksi dengan seorang wanita ber-outfit mayoritas warna gading. Di salah satu fotonya, mereka nampak berpelukan yang mengundang opini negatif dari penulis artikel di tabloid itu. Padahal beberapa waktu lalu Atsumu masih diberitakan tengah menjalin hubungan dengan seorang selebritas terkenal, katanya.


"Kupikir dia akan butuh waktu lebih lama lagi," komentar Osamu selepas membaca artikel itu lalu meletakkan kembali tabloidnya di atas konter.


"Maksudmu? Kau kenal wanita itu?" Istrinya bertanya, tidak mengerti. Wajah wanita dalam foto tertutup oleh mosaik hingga sulit untuk mengetahui identitasnya.


Osamu hanya tersenyum, "aku akan menceritakannya nanti."


"Jangan membuatku penasaran!"


Pria itu menyingkirkan tabloid dengan menyimpannya di atas lemari dinding sementara istrinya masih berharap bahwa dia akan mengatakan sesuatu.


"Nanti." Tambah Osamu setelah dia memberi satu kecupan ringan pada bibir wanitanya lalu berkata, "okaeri. Kau bahkan belum mengucap salam. Kalau Kita-san jadi kemari, kau pasti sudah dimarahi."


"Kita-san akan datang?"


"Sore ini. Aku menelponnya kemarin untuk persediaan beras yang baru."


Bibir wanita itu membentuk huruf o kecil.


Tak butuh waktu lama bagi Osamu untuk membawanya ke topik lain dan melupakan berita barusan. Lagi pula, paginya masih terlalu segar untuk membicarakan skandal yang bahkan kerap dilakukan oleh saudara kembarnya.


Hanya saja skandalnya kali ini tak membuat Osamu kesal telah dilahirkan dengan wajah yang sama dengannya, berbeda dengan sebelumnya.


****


Comments