Oikawa Tooru - Home
OIKAWA TOORU
BIRTHDAY SPECIAL
✾✾✾✾
Ini bukan kisah tentang ribuan mil jarak yang memisahkan tempat asalnya dengan tempat ia berdiri sekarang. Ini adalah kisah tentang seseorang, yang merindukan kampung halaman hingga suatu saat laut serasa memanggil membawa pecahan ombak berisi kerinduan yang dalam.
Miyagi.
Tooru yang paling tahu, seperti apa beratnya merindu. Hal yang tak pernah terbesit olehnya kala ia memilih untuk pergi. Ke belahan dunia lain demi obsesinya.
Argentina.
Katanya, dia tak akan pernah bahagia. Begitu testimoni yang sahabatnya; Iwaizumi Hajime berikan kala itu. Di saat petang, di tengah perjalanan mereka pulang dari sebuah pertandingan.
Apa itu bahagia?
Tooru hanya ingin melakukan setiap hal yang ia inginkan. Termasuk menjadikan semua rivalnya sebagai lawan yang sepadan. Karena itu ia memilih pergi. Ke negeri jauh, di belahan dunia lain di mana tak semua orang yang ia kenal beringsut untuk datang.
Masih tentang kebahagiaan. Tooru kerap berpikir, apakah tujuan setiap orang hanyalah berupa sebuah kebahagiaan?
Pernah ia bertanya, pada wanita yang menjadi orang tua tunggalnya tentang apa itu bahagia.
"Bahagia yang sesungguhnya adalah ketika kau tak perlu lagi memikirkan apa kebahagiaan itu selain mensyukuri apa yang ada."
Lalu bagaimana dengan dirinya sekarang, yang kini berumul dengan kerinduan akan kampung halaman di mana angin dan ombak yang tak sama dengan yang ia jumpai sekarang bertiup dan berdebur secara bergantian?
Apakah ia bahagia dengan pilihannya? Menjadi bagian yang asing dan meninggalkan apa yang ia punya.
Apakah Miyagi dan udara yang menyelimutinya akan tetap menyambutnya dengan penuh cinta kala ia kembali ke sana?
Karena Tooru tak pernah melupakan sejengkal pun tanah yang pernah ia injak di sana.
Tanah lapang, pinggir sungai, bukit belakan pemukiman, dan sebuah kompleks bangunan bernama Aoba Johsai yang tak akan pernah lekang dari ingatannya.
Lalu hari ini, tepat di umurnya yang genap menjadi 29, ia kembali ke tempat itu. Berdiri di depan gerbang di awal teriknya musim panas yang rentan membuatnya pengar.
Tempat itu tetap sama.
Kalau ada yang berbeda, maka dirinya sekarang yang tak lagi berseragam. Seperti satu dekade yang telah terlewat, yang kadang datang dalam berbagai bentuk rekaman yang menjelma sebagai kenangan.
Ini Miyagi. Tempat yang dengan sengaja ia tinggalkan untuk menggapai apa yang dia inginkan.
Namun pada akhirnya, kerinduan pula yang membuatnya kembali. Menyisir satu demi satu kenangan, dan memungut kembali apa yang sudah ia hempaskan.
"Aku kembali," katanya. Tepat di depan pintu masuk, sesaat setelah ia memencet bel di depan gerbang.
Dan masih. Ia masih mendapatkan sebuah pelukan, yang dulunya pun selalu datang dari satu-satunya orang yang paling percaya tentang apa yang ingin ia capai, juga yang ia inginkan.
"──aku kembali. Okaasan."
✾✾✾✾
Hello, thanks for dropping by. I know the story kinda kinda cringe but I'll be very happy if u mind to leave some comments behind: Secreto.
Comments
Post a Comment